KAYU SIMPUR
IDENTIFIKASI KAYU INDONESIA
Nama komersil

Simpur

Nama daerah Bawal, bira-bira, gawal-gawal, jangkang (Sumatera); Beriga, janging, kacang-kacang, marhayang, tempuru, soretang (Kalimantan); Sampur, sempur (Jawa); Ramdoni (Sulawesi); Kahalalo, papunuk (Maluku); Ai rabu marai,kiep, mayonga, yao (Papua)
Nama negara lain Simpoh (France, German, Italy, Sabah, UK, USA); sempur (Netherland); Katmon (Philippines)
Nama botanis Dillenia spp (Dillenia grandifolia)
Famili Dilleniaceae
Daerah penyebaran Sumatera, kalimantan, maluku, irian jaya
Arsitektur pohon Tinggi pohon rata-rata 25 m, panjang batang bebas cabang 20 m, diameter 50 cm atau lebih, berbanir sampai tinggi 2,5 m. Kulit luar berwarna kelabu-coklat atau coklat merah, tidak beralur, mengelupas tebal
Gambar pohon / Tree figure Dillenia reticulata King
Dillenia pteropoda (Miq) Hoogl
Gambar kayu teras / Heartwood figure  
Warna kayu Kayu teras berwarna coklat-merah atau lembayung menjadi gelap jika kena sinar matahari. Kayu gubal berwarna lebih muda dan tidak mempunyai batas jelas dengan kayu teras
Tekstur Agak kasar tetapi merata
Arah serat Lurus sedikit berpadu
Kesan raba Permukaan kayu licin
Berat jenis kering udara
– Maksimum
– Minimum
– Rata-rata

0,92
0,68
0,80
Keterawetan Mudah diawetkan
Kelas awet III
Kelas kuat II-I
Kembang susut  
Daya retak  
Kekerasan  
Sifat pengerjaan Sukar digergaji karena serbuk gergaji yang sangat halus cenderung menempel pada gigi gergaji, tetapi dapat diserut sampai licin
Pengeringan Sulit dikeringkan, karena mudah mengalami retak dan pecah
Tempat tumbuh tumbuh dalam hutan hujan tropis primer atau sekunder, pada tanah kering berpasir, terutama di pinggir sungai yang kadang-kadang tergenang air, pada ketinggian sampai 100 m dari permukaan laut
Kegunaan Kayu bangunan, , kayu perkakas, plywood, lantai, papan, rangka pintu dan jendela, korek api, moulding