IDENTIFIKASI KAYU INDONESIA
|
|
Nama komersil | Belangeran |
Nama daerah | Belangir, melangir (Sumatera), kahoi, kaweh (Kalimantan) |
Nama negara lain | Belangeran (France, Germany, Italy, Spain, UK, USA) |
Nama botanis | Shorea belangeran Burck |
Famili | Dipterocarpaceae |
Daerah penyebaran | Bangka, Belitung, Kalimantan |
Arsitektur pohon | Tinggi pohon dapat mencapai 25 m, panjang batang bebas cabang sampai 15m, diameter 50 cm, tidak berbanir. Kulit luar berwarna merah tua sampai hitam, sedikit beralur dangkal, tidak mengelupas tebal 1-3 cm. |
Gambar pohon / Tree figure | Shorea belangeran Burck |
Gambar kayu teras / Heartwood figure, Shorea belangeran Burck | |
Warna kayu | Merah coklat / coklat tua |
Tekstur | Agak kasar atau kasar |
Arah serat | Lurus atau agak berpadu |
Kesan raba | Permukaan kayu licin dan pada beberapa tempat terasa lengket karena damar |
Berat jenis kering udara – Maksimum – Minimum – Rata-rata |
0,98 0,73 0,86 |
Keterawetan | – |
Kelas awet | II (I – III) |
Kelas kuat | II – (I) |
Kembang susut | Besar |
Daya retak | Rendah |
Kekerasan | Sedang |
Sifat pengerjaan | Agak sukar |
Pengeringan | Mudah dan hanya mengalami sedikit retak dan pecah waktu dikeringkan. |
Tempat tumbuh | Tumbuh tersebar di dalam hutan primer tropis basah yang sewaktu-waktu tergenang air, di rawa atai dipinggir sungai, pada tanah berpasir, tanah gambut atau tanah liat dengan tipe curah hujan A-B pada ketinggian 0-100 dari permukaan laut. |
Kegunaan | Kayu bangunan, jembatan, kayu perkapalan, kayu perkakas, bantalan & tiang listrik (diawtkan), lantai, rangka pintu dan jendela, |