IDENTIFIKASI KAYU INDONESIA
|
|
Nama komersil | Petaling |
Nama daerah | Gai, ketalen, petatal (Sumatera); ampalang, basung, hampalung, nahum (Kalimantan) |
Nama negara lain | Petaling (Malaysia); petikal (Serawak); tanggal (Sabah) |
Nama botanis | Ochanostachys amanteacea Mast |
Famili | Hamamelidaceae |
Daerah penyebaran | Sumatera, Kalimantan |
Arsitektur pohon | Tinggi pohon sampai 30 m, panjang batang bebas batang 7 -20 m, diameter sampai 50 cm , tidak berbanir. Kulit luar berwarna merah dengan bercak-bercak berwarna kelabu-coklat, tidak beralur, sedikit mengelupas tebal |
Gambar pohon / Tree figure | Ochanostachys amanteacea Mast |
Gambar kayu teras / Heartwood figure, Ochanostachys amanteacea Mast | |
Warna kayu | Kayu teras berwarna merah coklat agak muda, kayu gubal berwarna coklat-kuning tua atau coklat merah muda dan agak jelas berbeda dengan kayu teras |
Tekstur | Agak halus dan merata |
Arah serat | Berpadu |
Kesan raba | Permukaan kayu licin dan kesat pada bagian yang arah seratnya berpadu |
Berat jenis kering udara – Maksimum – Minimum – Rata-rata |
1,09 0,72 0,91 |
Keterawetan | Sukar diawetakan |
Kelas awet | I – II |
Kelas kuat | I – II |
Kembang susut | – |
Daya retak | |
Kekerasan | |
Sifat pengerjaan | Muda |
Pengeringan | Sulit dikeringkan, mudah retak atau pecah ujung maupun retak permukaan |
Tempat tumbuh | Petailing tumbuh dihutan hujan tropis primer pada tanah datar didaerah pinggir sungai yang sering tergenang diair , sampai dilereng dan punggung bukit dengan tekstur tanah liat atau bercampur pasir , pada ketinggian sampai 900 m dari permukaan laut |
Kegunaan | Kayu bangunan peruamahan, papan, lantai, rangka pintu dan jendela, tiang listrik, kayu perkapalan, pal. |
KAYU PETALING