KAYU PUSPA
IDENTIFIKASI KAYU INDONESIA
Nama komersil Puspa
Nama daerah Ceheru, ciru, gerupal, hitun, kemateru, putih, saru, simartolu (Sumatera); puspa, seru (Jawa); lawari, madang gatal, merang sulau (Kalimantan)
Nama negara lain Ta-lo (Thailand); chilauni (India); gegatal (Malaysia); medang gatal (Malaysia, Sabah); mang-tan (France, German, Italy, Netherland, Spain, Thailand, UK, USA); needle wood (UK, USA); simartolu atau simartoloe (France, German, Italy, Netherland, Spain, UK, USA)
Nama botanis Schima walichii Korth
Famili Theaceae
Daerah penyebaran Sumatera, Jawa, Kalimantan
Gambar pohon / Tree figure Schima walichii Korth
Arsitektur pohon Tinggi pohon dapat mencapai 40 m, panjang batang bebas cabang sampai 25 m, diameter sampai 100 cm, tidak berbanir. Kulit luar berwarna merah muda, merah tua sampai hitam, beralur dangkal dan mengelupas, kulit hidup tebalnya sampai 15 mm berwarna merah dan di dalamnya terdapat miang yang gatal
Gambar kayu teras / Heartwood figure, Schima walichii Korth  
Warna kayu Kayu teras berwarna coklat-merah atau coklat kelabu. Kayu gubal berwarna lebih muda dan tidak mempunyai batas yang jelas dengan kayu teras
Tekstur Halus
Arah serat Lurus atau berpadu
Kesan raba Permukaan kayu licin
Berat jenis kering udara
– Maksimum
– Minimum
– Rata-rata

0,92
0,45
Keterawetan Termasuk kelas mudah
Kelas awet III
Kelas kuat II
Kembang susut Besar
Daya retak Tinggi
Kekerasan Agak keras
Sifat pengerjaan Mudah
Pengeringan Sulit dan lambat mongering karena mudah mengalami perubahan bentuk seperti pencekungan dan pemilinan serta pecah pada mata kayu
Tempat tumbuh Puspa tumbuh pada tanah kering dan tidak memilih keadaan tekstur dan kesuburan tanah, sehingga baik untuk reboisasi padang alang-alang, belukar dan tanah kritis. Jenis ini memerlukan iklim basah sampai agak kering dengan tipe curah hujan A – C, pada dataran rendah sampai didaerah pegunungan dengan ketinggian sampai 1.000 m di atas permukaan laut
Kegunaan Kayu bangunan, plywood, lantai, papan, tiang listrik/telepon, kayu perkapalan