KAYU MERAWAN
IDENTIFIKASI KAYU INDONESIA
Nama komersil Merawan
Nama daerah Damar cermin, damar lilin, seluai, selangan, mangarawan, amang
Nama negara lain Gagil (Sabah); manggachapui (Philippines); thingan (Burma); maitakien (Thailand); luis, mang (Serawak); selangan (Serawak, Sabah); merawan (UK, USA, France, Spain, Italy, Sweden, Netherland, German)
Nama botanis Hopea spp
Famili Dipterocarpaceae
Daerah penyebaran Sumatera, Kalimantan
Arsitektur pohon Tinggi mencapai 35 m, panjang batang bebas cabang 10 – 30 m, diameter dapat mencapai 150 cm, berbanir yang tingginya +/- 3 m, mengeluarkan damar berwarna jernih, putih, kuning sampai kuning tua. Kulit luar berwarna kelabu-coklat, coklat sampai hitam, beralur dangkal, mengelupas kecuali pada Hopea mengarawan.
Gambar pohon / Tree figure Hopea dryobalanoides Miq.
Hopea odorata Roxb
Gambar kayu teras / Heartwood figure, Hopea dryobalaoides Miq.  
Warna kayu Kuning tua sampai kuning kemerah-merahan
Tekstur Halus
Arah serat Lurus atau bergelombang
Kesan raba Permukaan kayu agak licin
Berat jenis kering udara
– Maksimum
– Minimum
– Rata-rata

1,03
0,42
0,70

Keterawetan Sukar diawetkan
Kelas awet II-III
Kelas kuat II-III
Kembang susut Kecil
Daya retak Sedang
Kekerasan Sedang
Sifat pengerjaan Kayu merawan secara umum mudah dikerjakan, baik digergaji, diserut, dibor, dibubut maupun dibelah
Pengeringan Pengeringan kayu berjalan agak lambat, mudah mengalami pecah ujung dan retak permukaan serta pencekungan, terutama pada papan yang lebar
Tempat tumbuh Tumbuh di hutan hujan tropis dengan tipe curah hujan A dan B
Kegunaan Kayu bangunan, plywood, kayu perkakas, lantai, papan, kayu perkapalan, bantalan (perlu diawetkan), rangka pintu & jendela