IDENTIFIKASI KAYU INDONESIA
Nama komersil Bakau
Nama daerah Tancang, tanjang (Jawa); bakau, tumu, tumus (Sumatera); bakau, salak-salak (Kalimatantan); bangko, boise (Sulawesi); jantang (Maluku); Kawoka, krokot (NTT); gio, saro, wapin (Papua).
Nama negara lain Burma mangorove (Burma, Ceylon, German, India, Pakistan, UK, USA)
Nama botanis Rhizophora spp, Bruguiera spp
Famili Rhizophoraceae
Daerah penyebaran Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Bangka, Jambi, Kalimantan, Sulawesi, NTT, Papua
Arsitektur pohon Tinggi pohon mencapai 20 m, batang bebas cabang 2-15 m, diameter sampai 50 cm, tinggi banir 1 m, berakar napas yang tingginya sampai 30 cm timbul tegak diatas permukaan tanah. Kulit luar berwarna kelabu atau cokelat tua sampai hitam, beralur dangkal, sedikit mengelupas dalam lembaran besar dan tebal.
Gambar kayu teras / Heartwood figure  kayu bakau
Warna kayu Kayu teras coklat muda sampai merah tua, kayu gubal warna kuning-coklat sampai coklat coklat muda
Tekstur Agak halus
Arah serat Lurus
Kesan raba Permukaan kayu licin
Berat jenis kering udara
– Maksimum
– Minimum
– Rata-rata

1,03
0,82
0,94
Keterawetan Mudah dimasuki zat pengawet
Kelas awet III
Kelas kuat I-II
Kembang susut Cukup besar
Daya retak Cukup tinggi
Kekerasan Keras
Sifat pengerjaan Sedang s/d berat
Pengeringan Sulit mengering dan mudah retak atau pecah
Tempat tumbuh Di hutan payau, pada tanah liat payau (alluvial hidromorf) di sepanjang pantai yang landai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut, hingga jauh ke darat sampai di daerah peralihan air asin ke air tawar, sampai batas hutan nipah (zona Nipa Fruticans). Apabila kadar garam dalam air makin turun pertumbuhan bakau jelek.. Tumbuh baik pada iklim basah hingga agak kering dengan tipe curah hujan A sampai C.
Kegunaan Kayu bangunan, pulp, pal, kayu bakar & arang, tiang